Rabu, 23 Januari 2013

Konsorsium 5 Bank Layani E-Ticket Transjakarta




Selasa, 22 Januari 2013 | 11:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota menggandeng konsorsium bank untuk mendukung penggunaan tiket elektronik Transjakarta. "E-ticketing ini akan melayani masyarakat, dan dengan e-ticketing ini tentunya akan mengurangi antrean," kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam peluncuran e-ticketing hari ini.

Konsorsium tersebut beranggotakan lima bank, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT Bank DKI.

Jokowi mengatakan, kerja sama ini merupakan implementasi dari kebijakan satu jenis kartu untuk penggunaan semua moda transportasi di Jakarta. “Nantinya produk e-money dari kelima bank yang berkonsorsium diharapkan akan terintegrasi pemakaiannya untuk Kopaja, Metromini, dan kereta api, selain tentunya Transjakarta,” ujarnya, Selasa, 22 Januari 2013.

Saat ini tersedia 11 koridor Transjakarta dengan 320 ribu transaksi sehari. Ke depan, Transjakarta akan menambah satu koridor, 500-an bus, enam stasiun pengisian bahan bakar gas, dan berencana mengatur agar Kopaja dan Metromini masuk dalam jalur Transjakarta. Pemerintah Provinsi DKI memprediksi transaksi e-ticketing pada 2013 ini bisa mencapai satu juta sehari.

“Lima bank tersebut juga akan membantu melakukan investasi e-ticketing Transjakarta, dan sebagai kompensasinya, bank dapat memanfaatkan halte bus untuk sarana edukasi dan pemasangan ATM/vending machine sebagai sarana isi ulang,” ujar Jokowi.

Layanan e-ticketing ini akan diuji coba untuk koridor 1 Blok M-Kota. Sedangkan koridor lainnya baru dimulai Februari-April 2013. Adapun untuk penjualan kartu post-launching akan dilakukan di 13 shelter, yakni Blok M, Dukuh Atas, Sarinah, Harmoni, Kota, Pulogadung, Arion, Utan Kayu, Manggarai, Ragunan, GOR Sumantri, Mampang, dan Kuningan Barat.

Direktur Utama PT BNI (Persero) Tbk Gatot M. Suwondo mengatakan, ada berbagai jenis kartu yang dapat digunakan di bus Transjakarta, mulai dari kartu prepaid BNI yang generik, BNI prepaid, maupun kartu lainnya, yang merupakan hasil kerja sama dengan partner BNI, dapat digunakan untuk Transjakarta. Kartu kerja sama partner itu adalah kartu Intermoda (kartu prepaid untuk Bus Trans Jogya dan Bus Batik Solo, kerja sama dengan Bank BRI dan Bank BCA, serta Kereta Api Prambanan Ekspress), Rail Card (kartu prepaid untuk pembelian ticket kereta api eksekutif melalui RAIL BOX di beberapa stasiun), Mekarsari (kerja sama dengan Taman Buah Mekarsari), dan Kimteng (kerja sama dengan coffee shop Kimteng di Pekanbaru).

"Selain itu, Kartu Aku (kerja sama dengan Alfamart), Chelsea (kartu prepaid untuk komunitas pencinta klub sepak bola Inggris Chelsea), dan Java Jazz Festival (kartu prepaid yang dipasarkan khusus saat event Java Jazz Festival) juga dapat digunakan," ujar Gatot.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, kerja sama ini merupakan bentuk komitmen perbankan bersama pemerintah DKI dalam mendukung peningkatan layanan di sektor transportasi massal. BCA akan melayani e-ticketing dengan kartu Flazz.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Riswinandi, mengemukakan bahwa kerja sama implementasi e-ticketing ini merupakan upaya peningkatan pelayanan pengguna Transjakarta. Semua kartu Mandiri e-money (e-money, e-Toll Card, Indomaret Card, dan Gaz Card) dapat digunakan untuk pembayaran tiket bus Transjakarta.

Adapun Bank BRI akan menggunakan uang elektroniknya, BRIZZI, dalam kerja sama e-ticketing Transjakarta ini. Direktur Utama BRI Sofyan Basir menjelaskan bahwa top-up BRIZZI mudah.

"Kartu BRIZZI dapat di-top-up atau diisi ulang melalui seluruh e-Channel BRI (ATM, SMS Banking BRI, dan Internet Banking BRI), dan di EDC BRIZZI, yang terdapat di merchant-merchant kerja sama BRIZZI. Baik gunakan kartu debit BRI maupun kartu debit bank mana pun di Indonesia yang tergabung di jaringan ATM Bersama maupun ATM Prima dan jaringan ATM Link,” kata Sofyan.

Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono mengatakan, Bank DKI, selaku penerbit smart card e-money pertama di Indonesia dengan nama JakCard, menyambut baik adanya kerja sama perbankan pada kartu prabayar Transjakarta ini. Bank DKI telah mengimplementasikan sistem JakCard dengan EDC di koridor 1-8. Untuk sistem JakCard dengan e-ticketing khususnya di koridor 6 sejak Juni 2012 serta koridor 1 bersama empat bank lainnya.

MARTHA THERTINA
Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2013/01/22/087456131/Konsorsium-5-Bank-Layani-E-Ticket-Transjakarta

100 Hari Jakarta Baru, Jokowi Resmikan "E-ticketing" Transjakarta

Kurnia Sari Aziza | Selasa, 22 Januari 2013 | 10:12 WIB




JAKARTA, KOMPAS.com — Hari Selasa (22/1/2013) ini menggenapi 100 hari pemerintahan Jakarta baru dibawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama. Apa yang akan dilaksanakan Jokowi dan Basuki di hari ke-100 mereka bekerja?
Jokowi sudah memiliki beberapa agenda, antara lain meresmikan integrasi kopaja AC ke jalur transjakarta dan launching penerapan e-ticketing transjakarta. "Launching dan memulai itu tetap dilaksanakan karena ditunggu masyarakat. Besok (hari ini) itu ada penerapan e-ticketing transjakarta, 102 armada baru transjakarta, dan kopaja integrasi jalur transjakarta," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (21/1/2013).
Integrasi kopaja AC akan dilakukan untuk Kopaja P20 (Lebak Bulus-Senen) dan Kopaja S13 (Ragunan-Grogol) yang terintegrasi dengan Koridor VI (Ragunan-Dukuh Atas) dan Koridor VIII (Lebak Bulus-Harmoni). Pelaksanaan integrasi kopaja AC ke jalur transjakarta ini mengikuti sistem yang berlaku di transjakarta, misalnya penggunaan armada dengan bus memiliki dek tinggi dan pintu sebelah kanan.
Dengan berlakunya integrasi ini, penumpang transjakarta cukup membeli tiket seharga Rp 5.000. Tarif tiket ini berlaku untuk kopaja AC dan transjakarta. Jika membeli tiket di halte bus transjakarta dikenai biaya Rp 8.500. Rinciannya, Rp 3.500 untuk transjakarta dan Rp 5.000 untuk kopaja AC. E-ticketing menggandeng sejumlah bank swasta dan BUMN, di antaranya BRI, BNI, Bank DKI, BCA, dan Bank Mandiri.
Berdasarkan jadwal resmi yang dikeluarkan Pemprov DKI, setelah Jokowi meresmikan kegiatan tersebut, Jokowi akan melaksanakan rapat koordinasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI terkait program Jakarta Tanggap Darurat pada pukul 11.00 WIB di Balai Agung, Balaikota, Jakarta.
Sementara itu, Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama pada pukul 07.30 WIB akan menerima staf Info-Tek UKP4 di ruang tamu Wagub. Pada pukul 13.00 WIB bertempat di lokasi yang sama, Wagub akan melakukan diskusi dengan para pakar dan instansi terkait sebagai langkah penanggulangan banjir DKI Jakarta untuk memperoleh masukan dan alternatif solusi penanggulangan banjir.
Berbeda dengan beberapa program transjakarta yang akan diresmikan Jokowi, peresmian Koridor XII (Pluit-Tanjung Priok) yang penggunaannya sedianya akan dimulai hari ini akan diundur hingga waktu yang belum ditentukan. Pengunduran ini dilakukan karena Jokowi masih fokus pada penanganan banjir di DKI yang sangat menguras tenaga dan pikiran.
"Suasana seperti ini kok masih ada yang tanya 100 hari. Kita masih berkonsentrasi urus banjir. Kita undur semuanya sampai kira-kira Jakarta menurut kalkulasi sudah aman, baru kita bicara yang lain. Saya tidak mau kehilangan fokus," kata Jokowi.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, pengoperasian Koridor XII memang tidak bisa dilakukan hari ini karena sebagian jalur masih tergenang. Ia juga tak bisa memastikan sampai kapan pengunduran pengoperasian ini. "Ditunda karena jalur tergenang. Sampai batas waktu yang belum ditentukan, intinya menunggu air surut," ujarnya.
Meski demikian, ia pun memastikan, seluruh infrastruktur Koridor XII sudah selesai. Bahkan, 32 bus yang akan dioperasikan telah siap untuk digunakan. "Kita ingin segera dioperasikan karena semua infrastruktur telah siap," kata Pristono.

 Editor : A. Wisnubrata
Sumber:http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/2133/1/100.hari.jokowi-basuki/read/xml/2013/01/22/10123623/100.Hari.Jakarta.Baru.Jokowi.Resmikan.E-ticketing.Transjakarta

Hari Ini, Transjakarta Luncurkan Tiket Elektronik



JAKARTA, KOMPAS.com — Hari ini, Selasa (22/1/2013), Transjakarta dijadwalkan akan meluncurkan penggunaan tiket elektronik berbasis e-money untuk tiket bus transjakarta. Acara seremonial peluncuran perdana e-money akan dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, diawali acara dan jumpa pers di silang Monas, lalu berangkat dari Shelter Monas menuju Shelter Jakarta Kota.
Momen itu bertepatan dengan peringatan 100 hari dilantiknya pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017.
"Jadi, hari ini sekitar pukul 09.00 akan dilakukan peluncuran tiket elektronik transjakarta berbasis e-money," kata M Akbar, Kepala BLU Transjakarta, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/1/2013) pagi.
E-money sendiri adalah sistem tiket yang menggunakan kartu prabayar produk dari beberapa bank yang telah mengadakan kerja sama dengan BLU Transjakarta. Untuk tahap awal, e-money baru akan diterapkan di Koridor I (Blok M-Kota), tetapi pihak Transjakarta menargetkan 3-4 bulan ke depan seluruh koridor transjakarta akan menggunakan sistem tiket e-money.
"Sistem ini menggunakan kartu prabayar yang dikeluarkan oleh 5 Bank, yakni BNI 46, BRI, Mandiri, BCA, dan Bank DKI. Tahap awal sistem ini berlaku di Koridor I, tetapi mudah-mudahan 3-4 bulan bisa diterapkan di seluruh koridor," terang M Akbar.
Dalam acara Refleksi dan Temu Kangen bersama Para Peletak Dasar Transjakarta Busway yang digelar dalam rangka peringatan 9 tahun beroperasinya transjakarta yang jatuh pada pekan lalu, Selasa (15/1/2013), M Akbar, yang menjadi salah satu narasumber, mengemukakan adanya rencana untuk segera melakukan modernisasi pada sistem tiket, yaitu dengan meluncurkan e-money.
 "Kami malu juga selama ini masih menggunakan tiket berupa kertas yang disobek. Tapi, insya Allah tanggal 22 Januari nanti, transjakarta akan me-launching penggunaan e-money, yaitu tiket yang menggunakan kartu-kartu kredit produk beberapa bank yang bisa digunakan untuk tiket busway," ujar M Akbar, Selasa (15/1/2013).

Editor : A. Wisnubrata
Sumber: http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/2133/1/100.hari.jokowi-basuki/read/xml/2013/01/22/10264374/Hari.Ini.Transjakarta.Luncurkan.Tiket.Elektronik.

Launching E-Money Multi Banks Transjakarta Busway dan Integrasi Kopaja Ke Jalur Busway 22 Januari 2013

















Senin, 14 Januari 2013

Jokowi: Enam Ruas Tol Belum Final

Jokowi: Enam Ruas Tol Belum Final  
Kurnia Sari Aziza Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (depan, kedua dari kiri) bersama Menteri Keuangan Agus Martowardojo (depan, kedua dari kanan) di Jalan Tirtayasa, Melawai, Jakarta Selatan, Minggu (13/1/2013). Jokowi mengunjungi kawasan perumahan Agus menampik untuk melobi transportasi massal berbasis reL atau mass rapid transit (MRT). Adapun sharing investment yang diminta Jokowi kepada Pemerintah Pusat adalah 60:40 untuk Pemprov DKI.


JAKARTA, KOMPAS - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan, persetujuannya atas rencana pembangunan enam ruas jalan tol baru belum final.

”Soal itu belum final,” ujarnya di Jakarta, Minggu (13/1/2013).

Menurut Jokowi, Pemerintah Provinsi DKI masih akan mendengarkan tanggapan publik atas rencana pembangunan enam ruas jalan tol itu. Apabila warga Jakarta menolak pembangunan enam ruas jalan tol itu, bisa jadi rencana tersebut tidak dijalankan.

”Kalau publik terus-menerus menolak, ya harus kita pertimbangkan,” ungkapnya.

Untuk menampung aspirasi warga, Pemerintah Provinsi DKI pun akan segera menggelar acara dengar pendapat publik dalam waktu dekat. ”Mungkin Selasa atau Rabu besok public hearing-nya,” kata Jokowi.

Terkait informasi bahwa enam ruas jalan tol baru itu sudah ditenderkan, Jokowi membantah hal itu. ”Belumlah. Lha wong amdal dan proses lain-lainnya saja belum kok,” ujarnya.

Saat ditanya kemungkinan pembangunan enam ruas jalan tol itu berpotensi melanggar Pasal 29 Ayat 3 Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI, Jokowi mengaku belum membaca detail pasal itu.

”Saya tidak tahu sedetail itu, tetapi yang jelas semua proyek harus sesuai dengan hukum berlaku,” katanya.

Melanggar RTRW

Peneliti perkotaan dari Rujak Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja, mengatakan, rencana pembangunan enam ruas jalan tol baru itu melanggar Perda RTRW DKI. Pasalnya, Perda RTRW menyatakan pembangunan jalan tol baru harus memenuhi sejumlah syarat.

Syarat pertama adalah Pemerintah Provinsi DKI harus memenuhi koridor transjakarta sebanyak 12 beserta sistem pengumpannya. Syarat kedua, harus ada manajemen pembatasan lalu lintas di jalan, seperti sistem ganjil genap.

Syarat ketiga, Pemerintah Provinsi DKI harus membuat manajemen lalu lintas di pintu masuk dan keluar tol. Pemerintah Provinsi DKI juga harus sudah mengintegrasikan transportasi umum.

”Kalau syarat-syarat itu tidak dipenuhi, tol baru tidak bisa dibangun,” katanya.

Selain tidak sesuai dengan RTRW, Elisa menyatakan, pembangunan jalan tol baru juga tidak akan menambah akses jalan baru. Pasalnya, di semua rute yang akan dibangun jalan tol baru itu sudah ada jalan umum dan jalur transportasi publik, seperti rel kereta api.

Mengenai rencana dengar pendapat publik, Elisa mengatakan, sebaiknya forum itu tidak diadakan pada hari kerja agar benar-benar bisa menampung aspirasi warga Jakarta.

”Kalau diadakan pas hari kerja, tentu kebanyakan warga Jakarta tidak bisa hadir,” katanya.

Jalan rusak

Selain jalan tol, berdasarkan pantauan Kompas, jalan lokal ataupun jalan provinsi di DKI Jakarta juga banyak yang rusak. Hal ini terjadi karena guyuran hujan deras yang sering melanda belakangan ini.

Kerusakan jalan antara lain di Jalan Arteri Pondok Indah, Jalan MH Thamrin, Jalan Sudirman, Jalan Suprapto, Jalan Kramat Raya, Jalan Pegangsaan Dua, Jalan Gunung Sahari, Jalan Panjang, Jalan Daan Mogot, dan Jalan Palmerah Utara.

Kerusakan jalan bervariasi, mulai jalan bergelombang, berkerikil, hingga berlubang. Kondisi ini menghambat kelancaran lalu lintas kendaraan.

Pengguna jalan yang melaju di jalan lurus itu beberapa kali terkejut karena tidak menduga ada lubang jalan di depannya. Akibatnya, nyaris terjadi insiden kecelakaan karena kendaraan tiba-tiba menghindari kerusakan jalan, sementara kendaraan di belakang tidak siap mengantisipasi.

Oleh karena itu, diharapkan pengendara kendaraan bermotor mewaspadai jalan-jalan tersebut untuk meminimalkan kecelakaan.

Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Maman Suparman, Sabtu, membenarkan adanya hal itu. Menurut dia, awal tahun ini kerusakan terjadi di 5.000 titik. Luas kerusakan di jalan lokal dan jalan provinsi ini mencapai 2 juta meter persegi.

”Memang sangat tajam kerusakan jalan. Seluruh kerusakan 5,7 persen dari total jalan lokal dan provinsi. Kerusakan terjadi karena guyuran hujan,” tutur Maman.

Pemerintah Provinsi DKI merencanakan akan menutup lubang jalan ketika hujan reda. ”Perbaikan sementara ini kami lakukan setiap malam agar tidak mengganggu lalu lintas,” katanya.

Perbaikan total dilakukan di semua titik kerusakan jalan pada pertengahan tahun. (K02/NDY/K11)